Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir, memberikan bahwa harga vaksin Covid-19 bergantung pada penjual.
"Harga itu tinggi, bergantung tiap-tiap penjual. Karena itu vaksin merah putih harus kita bikin supaya kecuali negara lain mau membeli Slot Online vaksin kita tetapkan harganya," ujar Erick, Sabtu (5/9/2020).
Kendati demikian, ia mengatakan kualitas vaksin tetap sama meski tersedia perbedaan harga.
Menurut dia, perbedaan harga vaksin corona dapat disebabkan oleh cost penemuan yang mahal atau kapasitas memproses yang rendah.
Erick memberikan dukungan vaksin dikerjakan bersama bersama dua skema, yakni subsidi pemerintah dan mandiri.
"Apakah vaksin pemerintah yang di berikan murah? Ya enggak juga. Negara tersedia untuk rakyat. Pemerintah bakal menggratiskan untuk yang harus termasuk dokter dan perawat berdasarkan data," paham Erick.
Untuk vaksin mandiri, lanjut dia, pihaknya telah mengomunikasikan bersama bersama para pebisnis supaya turut membantu pelihara keuangan negara.
"Kita ketemu Kadin, jangan termasuk mereka terasa diperas. Saya minta pebisnis jadi bagian yang mandiri," kata dia.
Gratis dan berbayar
Ia mengatakan, rancangan vaksinasi sesungguhnya dikerjakan bersama bersama dua skema cara beroleh vaksin Covid-19 dari pemerintah, yakni melalui dukungan pemerintah dan vaksin secara independen atau berbayar
"Tapi bukan artinya yang bayar didahulukan dari yang gratis, tidak seperti itu. Nanti tersedia sinkronisasi jadwal data, jadi berbayar diputarbalikkan seakan-akan pemerintah cari uang, namun pemerintah bakal memberi tambahan gratis," ucap Erick.
Erick Thohir memberikan bahwa harga vaksin Covid-19 untuk satu orang kurang lebih 25-30 dolar AS atau kurang lebih Rp 366.500-Rp 439.800 (kurs Rp 14.660).
"Harga vaksin ini untuk satu orang dua kali suntik tidak cukup lebih harganya 25 dolar hingga 30 dolar AS, namun ini Bio Farma lagi mengkalkulasi ulang," ujar Erick di dalam rapat kerja bersama bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis (27/8/2020) lalu.
Erick sempat membeberkan kecuali Bio Farma telah bekerja sama bersama bersama Sinovac berkenaan bahan baku vaksin Covid-19.
Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu dapat diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga 8 dollar AS atau Rp 117.135 (kurs Rp 14.641) per dosisnya.
“Memang harga yang telah dikerjasamakan bersama bersama Sinovac itu untuk 2020 harganya per dosis bahan bakunya 8 dollar AS, namun di 2021 harganya 6-7 dollar AS, jadi tersedia penurunan. Ini bahan baku,” kata Erick.
Sementara kecuali vaksin asal Sinovac selanjutnya telah siap dipakai untuk imunisasi massal di Indonesia, hitung harga perkiraan dari Bio Farma yakni Rp 25-30 dollar AS atau kisaran Rp 366.000 hingga Rp 439.000 (harga vaksin Covid-19).
Targetnya, pelaksanaan vaksin massal dapat dikerjakan pada akhir tahun 2020. Vaksin virus corona selanjutnya lebih dari satu berasal dari bulk vaksin yang didatangkan dari Sinovac China.
Baca Juga : Pembuktian David De Gea di Markas Jerman
Baca Juga : Pembuktian David De Gea di Markas Jerman